Namun, pernahkah Anda bertanya mengenai apa yang akan terjadi saat hubungan seks dilakukan terlalu sering?
Faktanya, tak ada yang bisa mendefinisikan 'terlalu sering berhubungan seks'. Hubungan seks begitu tak terbatas. Selama Anda dan pasangan merasa bahagia serta nyaman, tak ada yang dinamakan dengan 'terlalu sering berhubungan seks'.
"Tidak ada batasan jumlah seks yang bisa dilakukan siapa pun. Namun, mungkin memang ada masalah fisik [karena terlalu sering berhubungan seks] yang sedikit membuat Anda tidak nyaman," ujar ahli ginekologi, Diana Bitner, mengutip Woman's Health Magazine.
Rasa tidak nyaman tersebut muncul akibat adanya perubahan pada organ intim karena terlalu sering berhubungan seks.
Saat frekuensi seks telah melebihi batas kemampuan tubuh, seseorang akan mengeluarkan sejumlah tanda, seperti berikut, mengutip berbagai sumber.
1. Vagina kering
Tanda pertama yang paling jelas adalah vagina yang terasa kering. Hal ini diduga terjadi karena tubuh telah mengalami kontak atau penetrasi yang terlalu lama.
Vagina yang kering juga bisa membuat hubungan seks yang dilakukan terasa menyakitkan, khususnya saat penetrasi.
Pada beberapa kasus, kondisi ini bisa memicu robekan kecil di vagina yang terasa menyakitkan. "Robekan vagina bisa terjadi karena terlalu banyak seks, terutama jika ada kondisi lain seperti kekeringan vagina," ujar Bitner.
Tak hanya itu, kekeringan pada vagina juga kerap terjadi pada perempuan yang memasuki masa menopause. Kekeringan memicu rasa sensasi terbakar di dalam vagina selama kontak seksual atau penetrasi.
2. Iritasi dan lecet sekitar vagina
Semakin banyak seks yang dilakukan, semakin sedikit kelembapan alami yang dihasilkan tubuh. Kondisi ini umumnya menyebabkan gesekan dan rasa sakit, yang bisa diartikan sebagai sinyal untuk mengambil jeda sementara dari aktivitas berat pada organ intim seperti seks.
Tak hanya itu, terlalu banyak berhubungan seks juga dapat menyebabkan iritasi, lecet, atau ruam pada kulit luar di sekitar vulva.
3. Penetrasi terasa sakit
Iritasi dan lecet di sekitar vulva bisa membuat penetrasi terasa menyakitkan. Kondisi ini bisa menjadi salah satu sinyal bahwa organ intim Anda perlu beristirahat sementara waktu dari hubungan seks.
Tapi, jika ingin melanjutkan hubungan, Anda disarankan memilih posisi misionaris dan menggunakan pelumas ekstra. Hentikan aktivitas seks jika masih terasa sakit.
4. Pembengkakan vagina dan labia
Meski seks tak mempermasalahkan frekuensi, tapi ada beberapa bahaya fisik utama dari terlalu banyak berhubungan seks. Salah satunya adalah pembengkakan vagina dan labia yang berlebihan.
"Dengan banyak rangsangan seksual, vagina dan labia menjadi penuh dengan darah, dan ini dapat menyebabkan pembengkakan serta rasa sakit yang berlebih," jelas ahli ginekologi, Sherry A Ross.
5. Nyeri pada penis
Saat seks dilakukan dalam frekuensi yang berada di luar kemampuan tubuh, penis akan terasa sakit.
"Ketika seseorang berejakulasi 8-10 kali selama Jumat-Minggu, itu akan menyebabkan rasa sakit yang tidak nyaman saat melakukan ejakulasi kembali," ujar ahli urologi, Jonathan Schiff.