Iklan

Reaksi Netizen Indonesia Rating Racket Boys di IMDb Tinggal 1.5

ADMIN
Senin, 21 Juni 2021, 01.05 WIB Last Updated 2021-06-20T18:06:23Z

Kompaz Indonesia - Drama Korea Racket Boys membuat kesal netizen Indonesia setelah beberapa adegan di salah satu episodenya dianggap melecehkan Indonesia.

Setelah membanjiri akun media sosial SBS dengan kecaman, warganet Indonesia memberi Racket Boys rating rendah di laman Internet Movie Database (IMDb).


Pantauan Kompas.com, rating drama berada di angka 1,5 dari 10 saat diakses pada Minggu (20/6/2021).


Sudah lebih dari 6.200 warganet memberi penilaian sampai hari ini.


Di kolom review drama di situs IMDb juga dipenuhi komentar kekecewaan terhadap Racket Boys yang dianggap melecehkan Indonesia.


Bahkan ada yang sempat mengganti judul Racket Boys menjadi "Racket Racist".


Sebenarnya stasiun televisi yang memproduksi dan menayangkan drama itu, SBS, sudah meminta maaf. Namun permintaan maaf itu tak mampu meredam kekesalan netizen Indonesia.


Diketahui sebelumnya, adegan dari drama Racket Boys yang dianggap merendahkan Indonesia adalah pada episode 5.


Diceritakan sejumlah atlet remaja bulutangkis Korea Selatan tengah mengikuti bulutangkis di Jakarta.


Dialog yang membuat netizen marah adalah saat pelatih tim nasional Han Se Yoon yang mendapat keluhan dari Fang (Ahn Nae Sang) yang mengeluhkan mengenai buruknya fasilitas tempat Latihan dan penginapan yang diberikan panitia Indonesia.


"Penginapannya buruk sekali. Mereka (tuan rumah) berlatih di tempat pertandingan dan kita dipaksa latihan di salah satu tempat latihan tua yang tidak terdapat AC, yang benar saja," kata Fang, pelatih Han Se Yoon.


Fang menduga ini adalah strategi tuan rumah untuk mempersulit kemenangan atletnya.


Adegan lain yang dikecam adalah dialog aktris Oh A Rin yang menyebut dalam pertandingan itu akan ada yang mengejek mereka.


Ini merujuk pada sikap supporter Indoneia yang tengah hadir dalam kompetisi.


Dialog-dialog ini membuat netizen berang dan mengungkapkan kekecewaannya kepada SBS yang menjadi televisi yang menayangkan dan memproduksi drama tersebut.


SBS pun telah meminta maaf atas tayangan tersebut. SBS mengaku tidak bermaksud untuk merendahkan negara, pemain, atau penonton tertentu.

Komentar

Tampilkan