Dengan teknik yang dikenal sebagai gravitational microlensing, ditemukan empat planet semacam itu, dengan massa mirip Bumi. Planet itu kemungkinan pernah mengorbit di sebuah bintang, namun terlempar karena tarikan planet lain yang lebih berat.
Adapun bintangnya kemungkinan masih bersinar, namun jumlah planet yang mengorbit menyusut jumlahnya. "Mereka dekat dengan pusat galaksi kita. Jadi kemungkinan jaraknya ribuan tahun cahaya," kata Profesor Ian McDonald, astronom dari University of Manchester.
Seperti dikutip Kompaz Indonesia dari Daily Mail, belum diketahui seperti apa wujud planet pengembara itu, tapi kemungkinan terdiri dari bebatuan dan lautannya beku.
"Jika sebuah planet semacam Bumi terlempar ke deep space, jauh dari panas bintang, kami memperkirakan lautannya akan membeku dan atmosfernya terkondensasi. Kehidupan mungkin masih ada, tapi hanya di lokasi seperti di lubang hydrothermal di mana ada sumber energi lain," papar McDonald.
Studi mengenai planet pengembara ini akan dilakukan oleh teleskop generasi selanjutnya mengingat Kepler telah dipensiunkan NASA. NASA bakal meluncurkan Nancy Garce Space Telescope untuk mendeteksinya.
"Kepler telah melakukan hal yang sebenarnya bukan tugasnya, dalam menyediakan bukti tentatif terhadap eksistensi populasi planet dengan massa seperti Bumi yang mengembara," kata Eamon Kerins, peneliti antariksa dari University of Manchester.
Planet pengembara sangat sukar terdeteksi walau bisa jadi sebenarnya, jumlahnya sangat banyak di antariksa.
"Alam semesta ini bisa jadi berlimpah dengan planet pengembara dan kita tidak mengetahuinya sama sekali," kata astronom Scott Gaudi dari Ohio State University.
